Rabu, 28 Oktober 2015

Ayah, Beri Aku Ibu Terbaik (Mencari istri terbaik)

Ayah, Beri Aku Ibu Terbaik (seri Mencari Istri)
By : Rudifillah el Karo


Hak anak pada ayahnya adalah mendapatkan seorang ibu terbaik. Ibu yang akan mendidiknya dan membimbing mareka menuju keridhoan Allah. Ibu yang akan mengajarkan mereka bagaimana menghambakan diri pada Rabbnya, Ibu yang akan menyusui mereka dengan kecerdasan Islami. Sehingga pantaslah jika dikatakan membangun generasi itu bermula saat lelaki memilih calon pendampingnya. Memilih orang yang akan dia cintai dan bimbing dengan ketaatan pada Allah.

Jika dibaratkan Cinta itu adalah pohon gerenasi yang akan membuahkan anak-anak yang akan berjuang dijalan Allah, maka carilah lahan yang subur. Jangan ditanam pada lahan yang gersang karena buahnya tidak akan banyak dengan kualitas yang rendah pula. Itulah Cinta, dia harus ditanam pada insan-insan yang menghambakan diri pada allah, dipenuhi dengan ketaatan dan ilmu islam. Karena dari situlah akan muncul anak-anak yang mampu mengemban amanah dakwah dengan baik.

Lantas, bagaimakah kriteria wanita yang sebaiknya dipilih lelaki untuk menjadi pelabuhan hatinya, partnernya mengemban amanah dakwah, mari kita lihat satu persatu.

1. Shalehah

Rasulullah bersabda :
"Setelah ketaqwaan, tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi seorang lelaki daripada istri shalehah, jika ia melihat istrinya, istrinya itu menyenangkannya; jika ia menyuruhnya, ia mematuhinya; jika ia memberi, ia beterimakasih; dan jika ia pergi, istrinya menjaga diri dan hartanya" (HR. Ibnu Majah)

Sifat terpenting yg dicari lelaki pada wanita adalah mulia, menjaga diri dan harta suaminya, dia adalah sebaik-baik penjaga rahasia keluarga, selimut bagi suaminya dan madrasah bagi anak-anaknya. Dia akan menjadi penenang hati dan penolong dalam menjalani masalah agama dan dunia, dia ridho dengan pemberian suaminya dan berharap keberkahan atasnya.

"Wanita dinikahi karena 4 hal; harta, kecantikan, kehormatan, dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama maka engkau akan beruntung" (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Akhlah Mulia.

Sabda Rasulullah ketika ditanya :
" Apakah hal yang terbaik yang Allah anugrahkan pada Manusia? Bliau menjawab "akhlak yang mulia" (HR. Ibnu Hibban)

Akhlak mulia tidak akan membuat istri takkan menyakiti suami, karena mereka tahu akhlak yang mulia pada suami adalah ibadah paling utama dihadapan Allah. Mereka juga tahu bahwa keridhoan suami adalah salah satu jalan mereka meraih syurga Allah. Baik memperlakukan mertua dan orang tua mereka. Ini adalah akhlak yang meneduhkan, yang akan menjaga keutuhan rumah tangga sampai akhirat.

3. Keturunan.

Sabda Rasulullah:
"Cermatlah dalam memilih istri yang akan menerima nuthfah-mu sebab sifat orang tua sangat berpengaruh pada Anak" (HR. Ibnu Majah)

Bliau melarang kita terpikat pada wanita cantik berasal dari keluarga buruk. Bliau bersabda "jauhilah khadaraa' ad-diman", para sahabat bertanya "apa khadaraa' ad-diman? Bliau bersabda "Wanita cantik dari kelurga yang buruk" (HR. Ad-dailami dan ad-daruquthni)

Selain dari keluarga yang kurang baik, maka dihindari wanita yang dididik secara buruk. Terkadang ada wanita shalehah dan berakhlak baik, padahal orang tuanya tidak terhormat. Apakah tidak boleh dipilih jadi istri?

Allah berfirman : "Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain" (An-Najm : 38)

4. Hendaklah seorang Gadis.

Rasulullah Bersabda:
"Carilah istri yang masih Gadis, sebab rahim mereka lebih subur, mulut mereka lebih lembut, tipu daya lebih sedikit, dan lebih ridha pada penghasilan yang sedikit" (HR. Ibnu Majah dan At Thabarani)

 Meski tidak menafikan seorang wanita yang sudah menikah bisa jaduh lebih baik dari seorang gadis, seperti ummahatul mukminin Khadijah. Namun jika kualitasnya sama antara gadis dan janda, maka sebaiknyalah pilih yang gadis.

5. Cantik dan menyenangkan bila dipandang.
Kecantikan itu relatif. Karena semua orang memiliki pandangan yang berbeda tentang kecantikan. Namun jangan sampai kecantikan menjadi prioritas utama dalam pernikahan. Karena pasti akan menemukan kegagalan. Wanita yang menyenangkan dipandang adalah mereka yang teduh pandangannya, bersinar wajahnya karena wudhu dan Sholatnya. Terjaga lisannya dan senantiasa berbalut hijab yang mulia.

Wanita yang cantik adalah yang hanya menghadiahkan kecantikannya pada suaminya, bukan mengumbar pada masyarakat umum seperti di sosmed atau lainnya. Wanita yang cantik adalah wanita yang sadar dirinya adalah aurat, sehingga ia menjaga dirinya dari fitnah. Wanita inilah yang membuat bidadari cemburu padanya, impian seluruh mukmin di dunia.

6. Cerdas dan pandai mengurus rumah tangga.

Seorang istri harus cerdas dalam mengelola rumah tangga, menentukan masa depan anak, dan memanajemen rumah. Ia akan berusaha menjaga harga dan amanah suaminya.

Imam Ahmad pernah berkata:
"Sifat kewanitaan ada pada setiap wanita, tetapi kecerdasan tidak ada pada setiap wanita"

7. Sepadan.
Mencari istri/suami sempurna itu tidak mungkin, carilah yang sepadan. Jangan ada jurang terlalu dalam mental dan akhlak. Carilah yang sepadan dalam pemikiran, pemahaman, selera, cita-cita dan pola berfikir.

Ikhwafillah, penuhilah hak anakmu untuk lahir dari rahim terbaik, rahim yang akan menjaga mereka. Berikan hak mereka untuk mendapatkan belaian lembut dari tangan-tangan yang selalu basah dengan air wudhu. Biarkan mereka menikmati nasihat dari mulut yang sering melantunkan Al Qur'an, mendapatkan tatapan dari mata yang sering menangis karena takut pada Allah.

Wallhu'alam...

Minggu, 25 Oktober 2015

Bagaimana Seharusnya mengatasi Masalah Rumah Tangga.

Bagaimana Seharusnya mengatasi Masalah Rumah Tangga
by: Rudifillah el Karo.


Pernah suatu ketika seorang wanita mendatangi seorang ulama, dia mengadukan sifat suaminya yang begitu kasar dan jauh dari sifat seorang suami yang penuh kasih sayang.
Dia Berkata : "Wahai syaikh, saya ingin menceraikan suami saya. Aku sangat membencinya dan aku tidak tahan lagi dengan prilakunya".
Ulama tersebut balik bertanya : "Mengapa engkau begitu membencinya?"
Si Wanita menjawab : "Prilakunya sangat kasar padaku, sikapnya tidak menunjukkan dia mencintaiku, semua pekerjaanku dianggapnya tidak baik dan aku selalu salah dihadapannya. Pokonya aku sangat membencinya dan ingin mengajukan khulu'.
Sang Ulama tersenyum, lalu berkata : "Engaku boleh mengajukan khulu'. Namun buatlah agar dia tersiksa ketika menginggalkanmu, agar dia menyesal dan merasakan betapa pentingnya engkau bagi dia."
"Caranya bagaimana wahai syaikh?" tanya si Wanita
"Pulanglah kerumah, layani dia dengan baik, begitu dia pulang sambut dengan senyuman, kalau dia kritik diamlah, jika dia marah peluk dan menangislah. Itu akan membuatnya jatuh cinta, lalu saat itu engkau ceraikan dia (khulu'). Agar dia tersiksa dan menyesal. Datanglah kemari setelah itu agar aku mengurus prosesnya".

Wanita tersebut lalu pulang, serta mengerjakan semua yang diminta ulama' tersebut. Beberapa bulan kemudian si wanita mendatangi ulama' tersebut kemabli.

si Ulama bertanya : "Apakah engkau siap menceraikannya sekarang?"
Wanita menjawab : "Bagaimana mungkin aku menceraikannya sedangkan sekarang aku sangat mencintainya, prilakunya sangat lembut, penuh kasih sayang dan menghormati semua yang aku lakukan. Aku sangat mencintainya sekarang."

si Ulama tersenyum lalu berkata : "Sesungguhnya masalah kalian terletak pada tingginya egoismu. Seandainya engkau mengalah sedikit saja pada suamimu maka dia akan mencintaimu dan memperlakukanmu layaknya seorang putri"

Ikhwafillah, dewasa ini semakin banyak kasus perceraian yang kita temui di masyarakat. Umumnya kasus mereka adalah pekelahian, perselingkuhan dan lain-lain. Bahkan di Indonesia pada tahun 2014 terjadi 40 perceraian dalam setiam jam. Miris, melihat Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Padahal Islam adalah agama yang syumul, yang juga mengatur bagaimana kita seharusnya mengatasi masalah rumah tangga.

Umumnya ketidakcocokan muncul karena suami atau istri measih memiliki ego yang besar, merasa ingin dilayani atau merasa perannya lah yang paling besar dalam mengelola rumah tangga. Seringnya ego itu menumpuk dan membesar dan akhirnya pecah. Kadang hanya masalah sepele, misalkan masalah handuk basah diletakkan ditempat tidur, lalu istri dongkol tapi dipendam. Hingga akhirnya ketika muncul kesalahan lebih besar, semua diluapkan. Akhirnya membesar dan menyebar masalah-masalah lainnya, dan akhirnya berujung pada perceraian.

Islam mengajarkan bagaimana seharusnya kita mengelola permasalahan rumahtangga. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Lelaki adalah pemimpin, jangan ingakari itu.
"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka .... " (QS An Nisaa' : 34)

Rumahtangga adalah miniatur dari semua perusahaan besar, harus ada yang mempimpin agar semua berjalan dengan baik. Dan Allah telah tetapkan suami sebagai pemimpin bagi wanita. Maka selayaknya wanita harus menempatkan diri sebagai orang yang dipimpin dan lelaki harus menempatkan diri sebagai pemimpin.
Seorang yang dipimpin akan meletakkan ketaatan mereka pada pemimpinnya, apalagi ini adalah ketaatan yang berbuah syurga, ketaatan yang Allah janjikan syurga untuk para wanita.
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR At-Tirmidzi)
Dan suami harus menemparkan diri sebagai mempimpin, dia akan mempertanggungjawabkan yang dia pinpin dihadapan Allah. Dia harus mempimpin dengan adil, kasih sayang dan dengan dasar taat pada Allah SWT.

2. Syahwatmu, solusi masalahmu.
Sering orang yang tertimpa masalah dengan pasangannya menceritakan apa yang dia alami ke orang lain. Bahkan ke orang tua, ini fatal karena akan sangat memperkeruh masalah. Orang yang mendengarkan masalah itu tidak akan bisa memberikan solusi. Karena solusi itu sebenarnnya ada di kamarmu.
Masalah suami istri harus selesai didalam kamar, bahkan anak-anak juga tidak boleh tahu orang tua mereka tidak sepaham. Kenapa harus dikamar?. Karena Allah karuniakan mereka syahwat yang kan menumbuhkan kembali cinta diantara mereka. Mereka bisa bercerita sambil berpelukan atau bercengkrama untuk mencairkan masalah mereka.

Ketika berselisih, Rasulullah tidak pernah melibatkan emosi. Ketika sedang marah kepada Aisyah, beliau berkata, “Tutuplah matamu!” Kemudian Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas, khawatir dimarahi Rasulullah. Nabi berkata, “Mendekatlah!” Tatkala Aisyah mendekat, Rasulullah kemudian memeluk Aisyah sambil berkata, “Humairahku, telah pergi marahku setelah memelukmu.”

3. Seringlah mengucapkan I Love You.
Kalimat singkat namun sarat mekna adalah "Aku Mencintaimu", "I Love you", "Uhibbuki ya zawjaty". Biasakanlah mengucapkan kalimat ini meski kita sedang kodisi marah. Karena secara psikologis akan menenangkan hati kita, mengingatkan bahwa dia adalah orang yang kita cintai, yang kita mulaikan selama ini.
Bahkan dalam membalas sms, selalu gunakan kata "sayang", meski kita sedang sibuk kerja, rapat atau mungkin dimarahi atasan. Karena istri/suamimu tidak mengerti masalahmu, ia hanya tahu bahwa kalian saling mencintai.

4. Luangkan waktu hanya untuk berduaan.
Seiring lamanya pernikahakn kita sering disibukkan banyak hal. Suami fokus mencari nafkah, istri mengurus anak-anak. Sehingga sedikit sekali waktu untuk berdua dengan suami/istri. Terkadang istri sibuk dengan anaknya bahkan sampai 24 jam, tidur mulai pisah dengan suami karena si Istri menyusui anak dan suami tidak suka bau kecing anak.
Ini bisa jadi pemicu masalah. Harus ada waktu untuk berdua, meski sejatinya tidak harus dalam kondisi berduaan. Misalkan pagi hari saat istri memasak temani dia, ajak ngobrol dan bercumbu rayu. Saat di kantor telpon dia, tanyakan hal-hal kecil. dan sering2nya memeluk pasangan untuk mengingatkan bahwa ada wanita yang Allah titipkan untuk kita jaga.

Ini hanyalah sebagian kecil dari solusi untuk menjaga rumah tangga. Intinya adalah pasanganmu adalah partnermu yang engkau pilih untuk menjalani jalan menuju Syurga Allah, maka jaga dan muliakanlah dia. Ar-Rabi‘ berkata: “Para istri adalah tempat berbaring kalian dan kalian adalah selimut bagi mereka.” Mujahid mengatakan: “Istri adalah tempat ketenangan bagi kalian yakni sebagian kalian menjadi ketenangan bagi yang lain.” (Al-Jami‘ li Ahkamil Qur`an, 2/211-212).

Wallahu'alam..


Senin, 05 Oktober 2015

Ukhty, Komitmenlah Cantikmu Hanya Untuk Pasanganmu.

Ukhty, Komitmenlah Cantikmu Hanya Untuk Pasanganmu.
by : Rudifillah el Karo.


Menjadi cantik dan mempoesona merupakan fitrah dari seorang wanita, pujian akan pesona yang mereka miliki seolah uangkapan yang akan membangkitkan kebahagiaan mereka. Bahkan, terkadang mereka begitu khawatir jika diri mereka tidak menarik bagi pasangan mereka atau bagi lelaki yang akan "mungkin" meminang mereka.

Wajar, karena semua lelaki juga menyukai kecantikan. Siapa yang tidak inginkan wanita sholeha, berparas cantik, bertutur kata lembut dan selalu menyenangkan suaminya. Lelaki yang normal juga ingin melihat pasangannya selalu tampil menyenangkan pandangannya dan membuatnya bangga memilikinya.

Namun, tahukah kita bahwa lelaki normal yang sholeh memiliki kadar cemburu yang lebih tinggi dari lelaki lainnya. Ini dikarenakan mereka sendiri selalu menjaga pandangan dan diri mereka dari lawan jenis dan kemaksiatan. Maka normalnnya layaklah mereka memiliki rasa cemburu yang lebih tinggi, ini jugalah yang akan menjadikan mreka selektif dalam memilih pasangan hidup mereka.

Pernah seorang pemuda sholeh (in syaa allah) ketika diminta memilih antara beberapa wanita untuk dijadikan istri. Saat membantu bliau mempertimbangkan menurut saya semua wanita tersebut memiliki kualitas tinggi baik dari pendidikan dan akhlaknya. Saat itu bliau mantap memilih salah satu yang menurut saya tidak begitu cantik dan pendidikannya jg tidak terlalu wah.

Namun, alasan pemuda tersebut sangat sederhana. saya sudah cek medsos mereka dan hanya yang satu ini menjaga dirinya, sedangkan yang lain memang lebih cantik tetapi mereka memamerkan kecantikan mereka di tempat umum. Mereka biarkan kecantikan mereka dinikmati banyak orang, dan si pemuda sangat khawatir akan cemburu dengan hal itu.

Ini adalah fenomena yang sering kita temui di lapangan, banyak sekali wanita yang memamerkan kecantikannya di media sosial. Seolah ketika mereka mendapatkan foto diri mereka yang anggun, sangat merugikan jika orang lain tidak mengetahuinya. Parahnya, like dan komentar dari orang lain seolah menjadi tolak ukur seberapa mempesonanya dirinya.

Tapi seringnya wanita ini lalai, bahwa media sosial tempat berkumpulnya manusia dari dari semua golongan. Dari yang Sholeh dan Bejat berkumpul disana. Dan yang paling penting adalah lelaki sholeh tidak akan memperhatikan foto anda, bahkan mungkin mereka akan mengganggap anda seperti "barang pajangan" karena bisa dilihat siapa saja.

Yang biasanya melihat dan memperhatikan foto-foto mempesona pera wanita adalah mereka yang tidak memiliki akhlak yang baik dan mereka yang ingin memiliki istri seperti anda namun mereka tidak bisa karena mereka bukanlah termasuk lelaki yang menjaga diri mereka. Pertanyaannya, apakah anda rela foto anda dengan jilbab besar justru menjadi bahan khayalan bagi mereka??

Untuk para wanita "sholehah" yaitu mereka yang berjilbab besar namun memajang kecantikan mereka. Ketahuilah lelaki sholeh tidak akan mau menikah dengan wanita yang tidak mampu menjaga dirinya. Memang mereka akan senang memiliki istri yang cantik nan rupawan, tetapi mereka akan lebih memilih wanita yang hanya menghadiahkan kecantikannya untuk suaminya seorang. Seorang lelaki sholeh memang senang jika istrinya pandai merias diri, namun mereka akan sangat cemburu jika istrinya berhias bukan untuk dirinya.

Jika engkau berharap akan dipinang lelaki baik akhlaknya, namun engkau masih menjajakan kecantikanmu. Maka berhentilah berharap. Sesungguhnya lelaki sholeh tidak akan menyukai wanita yang demikian. Wallahu'alam..