Rabu, 29 Agustus 2018

Sampaikan pada Calon Pendampingmu

Sampaikan pada Calon Pendampingmu

Rudyfillah el karo



Sahabat, sampaikan pada calon pendampingmu.
Komitmenku adalah membangun tangga-tangga syurga.
Membangun kamar-kamar berhias taqwa.
Menimbun amal-amal seorang perindu syurga.
Jika komitmenmu tidak sama denganku, maka menjauhlah.

Sahabat, katakan pada calon imammu.
Aku ingin punya anak-anak yang menjaminkan syurga.
Aku ingin pendamping yang mengingatkan pada Sang Pencipta.
Aku juga ingin seseorang yang bisa diajak berjuang bersama dalam menjaga imannya
JIka engkau tidak menginginkannya juga, maka jangan berharap padaku.

Sahabat, katakan pada calon istrimu...
Aku hanya ingin rahim yang siap mengandung anak yang taat pada Allah,..
Rahim yang selalu engkau lantunkan ayat suci..
Rahim yang dimiliki oleh wanita yang lidahnya basah oleh dzikir..
Jika engkau bukan demikian, maka palingkanlah wajahmu.. Aku inginkan pendamping yang beriman, bukan yang berharta..
Aku harapkan wajah yang selalu dihiasi wudhu, bukan yang berhias make up.
Aku inginkan lidah yang lembut membaca qur'an, bukan yang lembut berbicara pada lawan jenisnya.. Karena aku tahu, bahwa aku tak punya banyak hal untuk aku sampaikan pada Allah
Maka aku hanya berharap pada seseorang yang bisa kuajak bersama mencari cinta Allah. 📝Ustadz Rudifillah el karo
@rudianto04
🎨@DP_angg1 

Menikah Itu Tentang Memahami

Menikah Itu Tentang Memahami

Rudyfillah el Karo


Menikah itu, bukan tentang cinta yang menggebu-gebu.
Bukan tentang siapa yang membawamu melayang bersama rasa rindu.
Bukan juga tentang seberapa besar rasa sayang yang hendak engkau curahkan.
Tapi, menikah adalah tentang memahami, tentang berlapang dada dan tentang pengorbanan.

Cinta yang menggebu itu wahai diri, tak selamanya membawamu dalam nuansa yang indah jika engkau tak memahami bahwa pada hakikatnya cintamu akan membawamu ke syurga atau neraka.
Rindu juga tak akan memberimu keindahan jika engkau tak melandaskan rindumu dalam ketaatan pada Rabbmu.
Rasa sayang juga tak akan terus membesarkan hatimu jika engkau tak mengiringinya dengan doa-doa agar pernikahanmu penuh berkah.

Wahai diri...
Ingatlah, menikah adalah separuh dari episode kehidupanmu.
Saat memutuskan bersamanya, maka engkau telah meletakkan puluhan tahun hidupmu bersamanya.
Tanpa memahaminya, tanpa berlapang dada, dan tanpa pengorbanan terhadapnya, maka sama saja engkau menghancurkan separuh episode hidupmu.

Maka, pahamilah ia, pahami seperti apa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkanmu.
Berlapang dadalah padanya, pada kekurangannya agar engkau menikmati indahnya pernikahan.

Ingatlah, menikah bukan tentang cinta saja, namun juga tentang janji untuk bersama-sama kelak di jannah. 📝Ustadz Rudifillah el karo
@rudianto04
🎨@DP_angg1 

Memahami, Memecahkan Masalah

Memahami, Memecahkan Masalah

Rudyfillah el Karo


Pernahkah kita merasa kesal pada pasangan?
Ketika merasa dialah penyebab semua ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Ketika merasa dialah sumber kekacauan dalam rumah tangga.

Flashback kembali jauh ke belakang, jauh sebelum masalah membesar.
Ketika percikan masalah itu muncul, ketika ia masih seukuran titik debu.
Adakah upaya memadamkannya, atau membiarkannya membesar begitu saja?
Ingat, tidak ada masalah yang muncul secara tiba-tiba. Semua ada sumbernya.
Maka, mula-mula muhasabahlah diri, mengapa tidak memadamkannya ketika masih bisa padam dengan satu pelukan dan senyuman saja.

Menikah itu tentang kerelaan, tentang memahami dan tentang melayani.
Menyalahkan pasangan sama dengan menyulut api yang lebih besar, membuat dirinya mencari pembelaan. Membuat dirinya merasa diadili, membuat dirinya merasa terhakimi.
Hasilnya adalah babak baru dari masalah yang bisa saja berujung keretakan.

Sedangkan membawa pasangan bersama-sama introspeksi, sama dengan memadamkan api. Membangun ruang baru untuk diskusi, ruang baru untuk terus saling mencintai.
Hasilnya adalah babak baru keluarga harmonis penuh keromantisan.

Maka, saat ada percikan masalah, padamkan segera. Jangan menangkan egomu dengan menunggu pasangan memadamkannya.
Kita menikahi pasangan untuk menyempurnakan kekurangannya, konsekuensinya adalah menjaga keharmonisan rumah tangga.
Jaga agar sajak-sajak cinta tetap muncul setiap hari.
Jaga agar tatapan cinta setiap waktu terus bersemi.

📝Ustadz Rudifillah el karo
@rudianto04
🎨@DP_angg1