Rabu, 15 Juni 2016

Bila Hati Tak Mampu lagi Dikendali

Bila Hati Tak Mampu lagi Dikendali

oleh: Ummi Rochma Yulika
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku mengajarkan kalimat kepadamu. Peliharalah Allah niscaya engkau akan mendapatkan-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah di waktu senang, niscaya Allah kan mengenalmu di waktu kesempitan.”
Bersabarlah dalam berdakwah. Berdoalah kala ditimpa musibah. Berdzikirlah meski hidup tak pernah susah. Ambil hikmah dari sebuah kisah. Hingga akhirnya bisa kita jadikan pelajaran kala kita melangkah menapaki dunia. Dunia itu begitu keras, hingga kita pun harus berjuang dan senantiasa berusaha untuk bijak dalam menyikapi segala keadaan.
Dunia tak mungkin kita hindari karena bagaimana pun kaki kita berpijak di atasnya. Berusaha dan terus berusaha menjadi kata kuncinya. Dan segalanya dimulai dari hati.
Bila hati tak bisa lagi untuk berkaca. Bila akal tak kuasa untuk mencerna. Bila kesadaran tak lagi menjelma. Hilanglah semua kebaikan. Musnahlah segala kebenaran. Suburlah segala kenistaan. Tegaklah semua kebatilan. Menanglah tipu daya setan.
Jadikanlah hati sebagai cermin. Hati yang terdalam selalu mampu melihat kebenaran. Orang biasa menyebut dengan istilah hati nurani. Jagalah hati biar dia selalu bersih sehingga mampu tuk kita bercermin. Imam Ghazali mengatakan bahwa qalbu ibarat cermin. Saat seseorang melakukan satu dosa atau maksiat tertutuplah hati dengan satu noktah hitam kan menutupi qalbunya. Dan tak kan lagi digunakan untuk bercermin.
Bila kotoran sudah melekat dan tak sesekali dibersihkan, kotoran itu semakin lama semakin pekat. Bila sudah pekat untuk mengembalikannya sangat sulit. Dan hati bila sudah demikian, bukan hanya dosa kecil dosa besar pun tak lagi terbaca. Bukan sekedar sunnah yang ditinggalkan yang wajib pun tak dikerjakan. Kan hilanglah cermin dalam diri kita hingga kita menjadi seorang pendosa. Jauh dari sifat taqwa. Yang ada hanya sifat tercela. Kelak kan jadi teman iblis penghuni neraka.
Na’udzubillahi min dzalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar