Senin, 20 April 2015

Mengapa Takut Di Kritik??

Mengapa Takut Di Kritik??

By: Rudianto Surbakti.



Saudaraku...
Sering kita berharap jika karya kita akan memuaskan semua orang.
Bekerja keras, dengan obsesi karya tanpa cela.
Karena memdapati selalu ada yang kurang dan tak sempurna.

Jika pada Allah saja, manusia masih sering merasa Dia tidak adil.
Jika Rasulullah yang Mulia saja masih banyak dibenci kaum kafir.
Maka adakah engkau berharap karyamu akan memuaskan kesemua manusia ?
Masihkah engkau berharap jika karyamu tidak mendapat kritik ?

Jika mendapatkan pengakuan baik dari semua manusia adalah mustahil, 
Mari kita mulai berfikir untuk tidak khawatir terhadap kritik lagi.
Karena hanya dengan kritiklah engkau akan bangun, dengan kritiklah engkau akan menjadi lebih baik.
Meski kadang terasa pahit, namun itu adalah pil yang paling menyehatkan ide-idemu.

"Orang yang paling aku sukai adalah orang yang menunjukkan kesalahanku." (Umar bin Khattab)

"Jika karena pandangan itu aku dikatakan tidak mengerti. Aku bersyukur kepada Allah semoga hal itu bisa mengurangi beban hisabku di hadapan Allah." (Abdul Latif Khan).

Ingatlah seharusnya terdapat kesyukuran yang terselip diantara kritik yang ada.
Karena dengan kritiklah kita akan tahu apa itu menjaga hati.
Fahamilah terdapat kenikmatan diantaranya.
Yaitu kenikmatan pengakuan bahwa kita adalah manusia.
Pengakuan bahwa kita adalah makhluk lemah, lemah dihadapan Allah.

Jika satu prestasi itu adalah satu bintang yang bercahaya.
Tidakkah engkau takut jika terlalu banyak bintang akan menyilaukanmu ?
Menutupi pandangan indahmu dengan silau dari ketawadhuan.
Dan kritiklah yang akan memadamkan sinar tersebut.
Membuat engkau tetap dalam lintasan yang ada.
Membuat engkau tetap terjaga dari rasa bangga.

Besyukurlah jika ada yang masih mengkritik karyamu,
Karena itu berarti Allah peduli padamu.
Karena itu berarti mereka peduli padamu.

Wallahu'alam.

®Rumah Dakwah Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar