Minggu, 05 April 2015

Mereka adalah Perusak tapi mengaku Pembangun..

Mereka Adalah Perusak Tapi Mengaku Pembangun!!

Kenapa mereka tidak pernah mau jujur kepada kita? Kemarin mereka tidak menyukai kata "Militan", mereka menuduh kata itu berbahaya. Sehingga segala atribut terkait militan harus di waspadai.



Kemudian mereka menolak kata fundamentalis. Karena tak jauh berbeda dengan militan, mereka menuduh kata ini juga bermasalah.
Kemudian datanglah giliran kata "teror" di "bully" habis-habisan. Kata ini juga di anggap bermasalah, dan dipaketkan dengan kata "al Qaida" dan "Jihad", sepenuhnya menjadi kata yang paling dicurigai.
Sekarang tibalah kata "Radikal". Kata ini diyakini sebagai penyebab munculnya semua kata di atas.
Suka tidak suka, semua makna terhadap kata di atas di hegmoni oleh pemilik kekuasan yang nota bene jika dikaitkan dengan hadist Nabi saw dari Ibn Majah tentang periodesasi sejarah manusia, adalah " malikan Jabriyan".
Mereka ini dengan sesukanya membuat konotasi dari kata dimaksud dan menjadikannya sebagai senjata untuk menghabisi siapa saja yang mereka tidak sukai. Ingat, "siapa saja yang tidak mereka sukai" dan itu bisa siapa saja.
Mereka tidak peduli jika atribut yang sudah mereka buat tentang orang atau kelompok yang tidak mereka sukai itu ternyata salah. Karena yang penting opini sudah terbentuk dan orang atau kelompok itu adalah anomali sosial yang harus dihindari jika tidak boleh disebutkan harus dimusnahkan.
Strategi di dunia hukum ( - dan tentunya hukum mereka -) tangkap dulu baru buat alasan. Dan itulah yang dibuat di wilayah lain, tuduh dan berangus dulu. Alasan menyusul. Dimana-mana dramanya mirip, Mesir sedang istiqomah melakonkan hal itu. Indonesia sebenarnya gak jauh beda.
Adalah sebuah kebodohan jika kita berharap keadilan dari pendusta. Mengharap kebenaran dari mereka yang menghilangkan rasa takut pada Allah dalam aktivitas hidupnya.
Oleh karenanya, sekarang kita harus menatap diri kita. Tinggal ada pilihan, diam dan sama saja artinya membenarkan kekurangan ajaran mereka yang berawal dan penjajahan makna kata. Atau Lawan, dan tentunya harus dilakukan dengan cara-cara hikmah yang dibenarkan dalam al Qur'an.
Hanya saja kita harus memeriksa muwashofat kita... Benarkah kita adalah mujahid atau sekedar orang yang memakai pakaian mujahid????
H Abdul Latif Khan
Tembung
3 April 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar