Selasa, 05 Mei 2015

Memaafkan itu CINTA

By: Ummu Adib.


Selalu ada sisi berbeda dalam memandang suatu hal bagi insan dalam berukhuwah. Jangan khawatir saudariku sayang... Karena Rabb ciptakan dunia ini memang dengan keberagaman. Setiap diri sejatinya berusaha menyajikan yang terbaik dengan sisi pemikirannya.

Saudari syurgaku...
Saat berbeda sisi, jangan menjadikan qalb diri menjadi penuh noda dengan titik-titik kebencian.

Tahukah saudariku sayang...
Sesungguhnya hidup dalam amarah dan fikiran buruk tentang insan lain sangat lelah dan merugi. Memendam fikiran buruk dan sakit hati terus menerus sejatinya serupa seperti diri meminum racun... Namun berharap insan lain yang sakit. Sungguh hal yang sia-sia.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. ”
[QS. Fushilat: 34-35]

Ibnu Katsir ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ menerangkan: “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia (akhirnya) menjadi temanmu yang dekat.

Ibnu ‘Abbas ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ mengatakan:
Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan buruk. Bila mereka melakukan ini maka Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ menjaga mereka dari (tipu daya) setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’ .”
[Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim 4/109]

Bila diri beriman dengan kesungguhan kepada qadha' dan qadar, maka sudah sepatutnya diri lapang. Dengan memaafkan, diri belajar merelakan. Merelakan bahwa apa yang terjadi pada diri adalah bagian dari takdir Rabb. Dan tidaklah Rabb menggariskan sesuatu, melainkan memiliki hikmah di baliknya. Mereka hanya pemeran dari takdir kehidupan seperti diri kita.

Forgiveness is not something we do for other people.
We do it for ourselves, to get well and move on.

Memaafkan itu CINTA. Cinta kepada diri, juga Cinta kepada saudari kita karena Rabb.

#Semangat Tilawah
#Semangat Menjadi Pribadi Indah

-ummu adib-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar