Sabtu, 01 Agustus 2015

Ghozuwul Fikri

Ghozuwul Fikri

disusun : Rudifillah El Karo



Dewasa ini Ummat Islam telah dihadapkan dengan banyak sekali tantanggan dan Ujian, jalan untuk mencari kebenaran yang hakiki semakin tersamarkan, antara yang Haq dan yang Bathil mulai bias. Ini merupakan salah satu hasil kerja dari pihak-pihak yang membenci Islam, melalu perang pemikiran yang mereka jalankan. atau dalam Islam disebut dengan Ghozuwul Fikri.

Ghazwul fikri, apakah itu? Ghazwul fikri, yang bermakna perang pemikiran, merupakan strategi perang selain perang fisik, face to face. Kenapa muncul strategi ini? Perang fisik tentu saja menguras SDM yang tidak sedikit, belum taruhannya nyawa. Ongkos perang fisik juga sangat mahal, disamping dampak kerusakannya yang luar biasa besar.

Ghazwul fikri, sasaran targetnya bisa dalam jumlah besar. Bahkan bisa mendunia kalau tujuannya memang globalisasi dilakukan dengan cara yang masif pula. Dampak ghazwul fikri juga bisa terasa oleh berbagai generasi (lebih dari satu generasi), dan mencakup berbagai lapisan masyarakat.

Beberapa contoh yang sudah kita lihat dalam masyarakat adalah jilbab bukan hijab lagi, melainkan fashion yang harus dipamerkan, Majelis Ulama Indonesia di diskreditkan dan fatwa2nya dituduh nyeleneh oleh Liberalis, Penyebaran rasa benci pada Poligami dan Jihad, dan banyak lagi.

Yang menjadi sasaran tentu saja adalah pola pikir, akhlak (perilaku), dan aqidah dari kaum muslimin. Apabila seseorang sering menerima paham sekuler, maka ia pun akan berpikir ala sekuler. Bila seseorang dicekoki dengan pola pikir komunis, materialis, liberalis, kapitalis atau yang lainya, maka merekapun akan cenderung berpikir dengan salah satu paham tersebut. Perang pemikiran dilahirkan dalam bentuk media-media baik cetak maupun elektronik. Dari sana pula timbul persaingan untuk saling memperkenalkan sesuatunya dan semakin banyak iklan maka semua orang akan melihat dan menjadikannya sebagai gaya hidup atau properti dalam menentukan jalan hidupnya.

Banyak pihak yang memusuhi kaum muslimin. Allah memberikan informasi kepada kita siapa saja musuh-musuh kaum muslimin. Ada beberapa kelompok besar manusia yang dalam perjalanan sejarah selalu mengibarkan bendera permusuhan dan perang terhadap kaum muslimin. Adapun kelompok-kelompok tersebut adalah:

1. Orang-Orang Yahudi dan Nashrani

"Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah rela terhadap kalian, sehingga kalian mengikuti jejak mereka..." (Al Baqarah [2] :120).

2. Orang-orang Musyrik

"Sesungguhnya telah kalian dapati orang-orang yang paling besar permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik...." (Al Maidah [5] :82).

3. Orang-orang Munafik

"Apabila orang-orang munafiq datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami mengakui, bahwa kamu benar-benar Rasulullah'. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya', dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafiq itu benar-benar orang pendusta" (Al Munafiqun [63] : 1).

"Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan melarang yang ma'ruf dan menggenggam tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasik" (At Taubah [9]: 67).


Meskipun mereka (musuh-musuh Islam) itu nampaknya berbeda, tetapi sesungguhnya di dalam memerangi kaum muslimin mereka bersatu padu melakukan konspirasi (persekongkolan) yang berskala Internasional. Mereka berusaha tanpa mengenal lelah dan berputus asa.

Metode Yang Digunakan Dalam Ghazawul Fikri

1. Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa kaum muslimin terhadap agamanya. Yang menjadi sasaran utama dalam metode ini adalah validitas sumber-sumber hukum islam, yaitu Al-quran dan Hadis. Berbagai teori bohong diungkapkan oleh para orientalis untuk menimbulkan keragu-raguan akan kebenaran wahyu Allah. Mereka menuduh bahwa isi Al-quran sudah tidak rasional agar kaum muslimin tidak lagi mengkajinya.        

2. Tasywih, yaitu pengaburan. Adalah upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap islam dengan cara menggambarkan islam secara buruk. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti teroris, fundamentalis, ekstrimis, islam garis keras, dan lain-lain. Tentunya julukan tersebut tidak hanya sebagaihinaan semata bagi kaum muslimin, melainkan juga salah satu bentuk Tasywih agar kaum muslimin mulai tidak bangga terhadap agamanya sendiri.

3. Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan antara pemikiran dan budaya islam dengan pemikiran dan budaya jahiliyah. Tujuanya jelas yaitu agar tidak lagi ada jarak pemikiran dan budaya islam dengan pemikiran dan budaya kufur, sehingga orang islam tidak tahu lagi mana pemikiran dan budaya islam dan mana yang bukan.

4. Taghrib, atau pembaratan (westernisasi), yaitu mendorong kaum muslimin untuk menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan dan gaya hidup orang-orang barat. Taghrib berusaha keras untuk mengeringkan nilai-nilai islam dari jiwa kaum muslimin dan mengisinya dengan nilai-nilai barat yang menyimpang.


Sarana Ghozuwul Fikri

1. Pers dan media informasi, dalam dunia modern, pers menempati posisi yang sangat penting, antara lain adalah dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan bahwa barangsiapa yang menguasai pers, berarti dapat juga menguasai dunia. Kalau yang menguasai pers itu adalah orang mukmin, yang benar-benar paham dengan dakwah dan memang merupakan Da'i, maka pers yang diterbitkanya tentu tidak akan menurunkan tulisan-tulisan yang merugikan islam, memojokkan kaum muslimin atau menyakiti umat Nabi Muhammad SAW. Tetapi kenyataan yang membuktikan, di dunia ini tak sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansi isinya bukan hanya memojokkan islam, menyakiti hati kaum mukmin, menghina Nabi serta melecehkan Al-quran, tetapi lebih dari sekedar itu. Musuh-musuh islam telah menggunakan media sebagai corong yang efektif untuk merontokkan keislaman kita. Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat islam bukanya memihak islam, tapi justru memihak dan membela musuh-musuh Allah SWT. Na'udzu biillah min dzaalik!

Dalam banyak kasus kita temui Pers selalu menyudutkan ummat Islam, bahkan beberapa media melarang pegawainya mengenakan Jilbab. Ada juga yang menjadikan orang-orang Liberal sebagai narasumber mereka dalam membahas Islam, menyajikan diskusi dengan pemateri yang tidak proporsional, misalkan ummat Islam 1 dan penyerang islam 5 orang.

2. Pendidikan, melalui beasiswa pelajar di negeri barat, perlahan mereka menyimpangkan pandangan kita terhadap islam. Hingga saat ini sudah banyak mahasiswa yang diberi beasiswa kuliah di luar negeri dan ketika kembali sudah menjadi calon tokoh-tokoh kaum liberal. Banyak buku anak-anak yang sering kita temukan bermuatan hal-hal yang dilarang dalam Islam, Misalkan pacaran itu boleh, berpakaian seksi, dan lain-lain.

3. Hiburan & Olahraga, baik hiburan tradisional maupun modern, hingga reality show sudah mereka manfaatkan. Tidak hanya mendirikan cafe, bioskop, club, lokalisasi, namun juga memanfaatkan radio, televisi, Hp, internet, dan sebagainya. Selain itu mereka juga menyebutkan prestasi olahraga sebagai bentuk kepahlawanan yang pantas dibanggakan, padahal dibalik itu semua banyak perbuatan keji yang ditularkan kepada umat islam. Seperti judi, minuman keras, menampakkan aurat dan masih banyak lagi.

Lihatlah pembelaan mereka pada kaum homoseksual, LGBT, Pelacuran atau Lokalisasi, dan lain-lain. Bahkan banyak lagu yang memuji kerjaan Pelacuran seolah pahlawan. Termasuk pengaburan nama-nama Pelacur menjadi Tunasusila merupakan bentuk pengaburan bahwa pekerjaan itu adalah Terlaknat dihadapan Allah. Beberapa hiburan juga menampilkan pria berpakaian dan prilaku seperti wanita. padahal hal ini jelas dilarang oleh Allah.

Dalam sebuah hadits shahih dari ibnu Abbas Radhiallaahu anhu dia berkata: ‘Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki (HR. Al-Bukhari).

4. Yayasan & LSM, dibungkus dalam kemasan islamiseperti bantuan sosial, padahal dibalik itu mereka menawarkan pertukaran harta dengan agama mereka hingga akhirnya masyarakat-masyarakat lemah harta (mustad'afin) menjadi korban pemurtadan.


Dampak Dari Ghozuwul Fikri

1. Perusakan Akhlak, diberbagai media massa, musuh-musuh islam melancarkan program-program yang bertujuan merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja, maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi, serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari islam. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang membuat generasi islam berkiblat kepada mereka.

2. Melarutkan kepribadian islam, Akibat dari itu semua lahirlah generasi muslim yang tidak berkepribadian. Mereka menjadi tidak percaya diri untuk menampakkan identitas keislamanya. Nama-nama, model pakaian, bahasa, gaya hidup, pola pikir, semuanya mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat. Bahkan sebagian mereka mengatakan apabila kita ingin maju maka kita harus menjiplak barat seutuhnya.                                                                                                              "Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)..." (QS. An-Nisa [4] : 89)

3. Pemurtadan, ini adalah program utama dan yang paling jelas dari ghazwul fikri. Setelah hilang semangat keislamanya dan dilanjutkan tumbuhnya kekaguman akan peradaban barat yang semu, maka tahapan selanjutnya adalah menggiring hati kaum muslimin untuk keluar dari agamanya.                                                                                                                                                                        "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian hingga kalian murtad dari agama kalian jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah : 217)


Bagaimana cara menangkal Ghozuwul Fikri? Banyak cara untuk menangkal dan ‘memukul balik’ Ghozuwul Fikri ini, diantaranya:

1. Mencari alternatif pendidikan, pemikiran, ekonomi, dst, yg sesuai dg ajaran Islam
2. Memberi pengetahuan ttg Ghozuwul Fikri, sehingga umat Islam tidak terkecoh
3. Para penulis Muslim perlu melakukan counter (serangan balik) terhadap tulisan2 yg menyerang Islam. Salah satu penulis yg cukup getol melakukan counter adalah Adian Husaini, beberapa artikelnya pernah aku muat di sini.
4. Mengingatkan lembaga pendidikan + lembaga dakwah Islam agar mewaspadai terhadap pemikiran yg sesat
5. (bagi yg merasa ilmunya tidak cukup memadai) Menjauhi pengaruh GF. Bagi yg ilmunya dirasa mumpuni, justru HARUS banyak mengenal GF, agar bisa melakukan counter (lihat poin 3).

Umat Islam sendiri hendaknya:

1. Hanya mengerjakan yg bermanfaat (dunia-akhirat)
2. Mencoba kembali kepada Allah SWT (apabila tertimpa musibah, dst)
3. Jangan minder. Yakinlah bahwa kita setara dg orang2 barat…tapi tentunya tidak sekedar ucapan belaka
4. Jika ada musibah, jangan cari kambing hitam…tapi hendaklah berserah pada Allah SWT. Pandang optimis ke masa depan, jangan terpaku ke masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar