Rabu, 26 Agustus 2015

Izinkan Aku Menikah Tanpa Melalui Pacaran.

Izinkan Aku Menikah Tanpa Melalui PacaranBy : Rudifillah el Karo(Waketum Rumah Dakwah Indonesia)


Bismillahirrahmanirrahim..

🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹

Ikhwafillah Rahimakumullah,
Hari ini kita akan coba bahas mengenai suatu fenomena yang sering kita temui dalam masyarakat kita dimana kita semua tahu kalau perbuatan tersebut berdosa, namun banyak yang tidak mampu atau sangat sulit menghindarinya, bahkan banyak dari mereka menikmati perbuatan dosa tersebut.
Perbuatan tersebut adalah Pacaran sebelum Menikah. Agar menarik mari kita ubah statementnya menjadi;
“Izinkan Aku Menikah Tanpa melalui Pacaran"
🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹

Apa mungkin???

Pertanyaan tersebut muncul ketika seseorang memutuskan untuk menikah tanpa pacaran terlebih dahulu. Segera ketika berita lamaran merebak di kalangan keluarga beberapa pihak bertanya-tanya kepada orangtua mereka. Kapan kenalnya? Di mana? Bagaimana? Koq bisa memutuskan menerima lamaran jika belum kenal? Nanti kalau orang jahat atau berpenyakit gimana?
Seolah kita terjebak pada stigma Negatif di masyarakat bahwa mengenal seseorang itu harus dari proses pacaran terlebih dahulu.
Perkenalan (ta’aruf) adalah salah satu tahapan ukhuwah islamiyah, oleh karena itu tak heran jika orang banyak mempertanyakan keputusan menerima lamaran sebeum “kenal”.
Pepatah mengatakan: tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak dilamar.
🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹
Apakah sebelum menikah seseorang harus saling kenal? 

Jawabannya saya tegaskan YA HARUS!!, meskipun seberapa “kenal”nya, dan apa yang perlu dikenal masih bisa didiskusikan. Jangankan dalam urusan memilih istri/suami, memilih teman-pun perlu mengenal lebih dahulu sebelum cukup percaya untuk pergi bersama.
🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿
Sayangnya, dalam kebiasaan zaman sekarang yang namanya ajang saling kenal antara dua orang anak muda yang akan menikah adalah lewat HUBUNGAN PALSU yang namanya PACARAN.
Mengapa palsu?

Sebab seringkali ketika berpacaran kedua insan tersebut tidak memperlihatkan sifat-sifat asli mereka, serba setuju dengan apa kata pasangannya.

Seseorang yang sedang kasmaran cenderung berubah dari kebiasaan aslinya..
Biasanya tidak hobi nonton Bola jadi hobi, tidak suka warna Pink jadi suka. Biasanya cuek sama yg namanya boneka jadi hapal mana boneka Teddy Bear, Kodok Hijau, Hello kitty dll.
Pacaran dalam istilah sekarang adalah: sebuah bentuk hubungan antara sepasang anak manusia lain jenis yang mempunyai ketertarikan HUBUNGAN SEX.

Pacaran dengan aktivitas pergaulan fisik tanpa norma Islam (sejak pegang-pegangan tangan sampai seterusnya) bukan hanya tidak perlu, bahkan juga tidak boleh atau haram dalam Islam.
Sebab Islam melarang zina dengan arti sejak zina hati (melamun, bermimpi dengan sengaja, melihat foto dll tanpa pertemuan fisik), zina mata (melihat langsung, berpandang-pandangan dll) sampai zina badan (sejak pegangan tangan sampai hubungan sex sebenarnya).

Meskipun untuk setiap perbuatan tersebut jenis dosa-nya berbeda, tetapi tetap saja semua adalah dosa. Zina badan dalam arti sampai hubungan sex terjadi jelas merupakan dosa besar.

🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹
Bagaimana cara saling mengenal yang diperbolehkan?

Islam Mengajarkan Proses ta’aruf dalam mencari pasangan hidup. Zaman sebelum ada teknologi canggih, para pendahulu kita biasa mengirim utusan ke pihak calon mempelai.
Pihak pria mengirim seorang wanita terpercaya untuk “melihat” si wanita yang akan dilamar dan sebaliknya pihak wanita juga mengirim pria terpercaya untuk menyelidiki pria yang akan melamarnya. Untuk batas tertentu keduanya dibenarkan untuk saling melihat fisik.

Batasannya adalah sejauh batasan aurat yang boleh dilihat umum (semua tertutup kecuali muka dan telapak tangan). Jika ingin melihat lebih jauh, harus mengirim utusan seperti di atas (wanita melihat wanita dan pria melihat pria).

Aspek fisik bukan hal terpenting untuk dikenal. Aqidah , akhlaq dan fikroh jauh lebih penting sebab itu semua adalah hal-hal yang bersifat lebih menetap dan lebih berpengaruh dalam sikap sehari-hari.
Untuk mengenal dan memahami isi pikiran, aqidah dan akhlaq haruslah dengan cara peninjauan yang berbeda dengan mengenal hal-hal fisik. Untuk ini, selain mengenal langsung, juga lewat referensi.
Misalnya dengan mengirim utusan untuk menyelidiki isi pikiran tersebut, atau dengan cara bertanya secara langsung. Mengapakah Fit and Proper Test tentang isi pikiran, aqidah dan akhlaq jauh lebih penting daripada perkenalan fisik?

Jika ada seseorang yang dengan serius menganggap bahwa hidup ini adalah untuk beribadah, beramal manfaat dan menggapai akhirat, maka ia akan sangat peduli untuk berteman dan apalagi berpasangan hidup dengan yang baik akhlak dan ibadahnya.

🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹
Disamping semua hal diatas yang paling penting adalah mempersiapkan diri menjadi suami yang ideal untuk wanita muslimah yang hendak akan kita pinang dan bawa ke syurganya Allah.
Wallahu'alam..

Semoga Bermanfaat.
‪#‎RumahDakwahIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar