Subhanallah,
langit begitu cerah bulan memancarkan sinar putih benderang seakan ada sinar
lain yang menutupi sinar bulan, mungkin
ini cahaya para malaikat yang turun kebumi untuk menyaksikan mereka yang
shalat subuh?
Abu Hurairah berkata,
"Saya mendengar Rasulullah bersabda,.. 'Sesungguhnya shalat subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).”
Entahlah, tetapi ini terjadi setiap kami berangkat sholat ke Masjid sampai kami kembali dari Masjid. Jarak antara kost ke mesjid yang mencapai 500 mtr membuat pemanadangan ini harus dinikmati setiap pagi.
Entahlah, tetapi ini terjadi setiap kami berangkat sholat ke Masjid sampai kami kembali dari Masjid. Jarak antara kost ke mesjid yang mencapai 500 mtr membuat pemanadangan ini harus dinikmati setiap pagi.
“Akh, apa menu kita hari ini?”
“Hmm, apa ya akhi?, sepertinya krisis moneter belum menjauh akh”. Kata Abu Naufa sambil mengeluarkan uang lima ribuan.
“Hmm, apa ya akhi?, sepertinya krisis moneter belum menjauh akh”. Kata Abu Naufa sambil mengeluarkan uang lima ribuan.
“Kas Negara tinggal ini sampai 4 hari kedepan,” lanjut bliau
sambil tersenyum.
“Nasib negara kita sama akh, ana juga tinggal lima ribu”
ucap saya penuh senyum sambil menepuk bahunya.
“Hmm, Begini saja akhi, beras yang kita bawa dari kampung kemarin kan masih ada, kita kumpulin uang kita beli indomie 8 bungkus, kita masak 2 bungkus perhari, gimana?”
“Hmm, Begini saja akhi, beras yang kita bawa dari kampung kemarin kan masih ada, kita kumpulin uang kita beli indomie 8 bungkus, kita masak 2 bungkus perhari, gimana?”
“Subhanallah, cocok. Do’akan saja dalam 4 hari ini tidak ada
tugas kuliah yang membutuhkan biaya.”
“Aamiin”. Dengan kompak kami menjawab sambil tertawa. Meski mungkin dalam hati terdendang nyanyian “Dua Wajah” Milik maidany.
….Kawan, mungkin engkau lihat dia selalu tersenyum padamu.
Namun di balik riangnya ternyata ia menyimpan duka yang pilu….
“Aamiin”. Dengan kompak kami menjawab sambil tertawa. Meski mungkin dalam hati terdendang nyanyian “Dua Wajah” Milik maidany.
….Kawan, mungkin engkau lihat dia selalu tersenyum padamu.
Namun di balik riangnya ternyata ia menyimpan duka yang pilu….
Menjadi pemimpi bukanlah perkara
mudah, namun bukan mustahil bila mimpi adalah asa. Namun, walau mimpi enggan
menjadi nyata bukan berarti itu adalah sia-sia. Karena Allah menawarkan mimpi
yang sempurna di SyurgaNya bagi mereka yang bersyukur. Mensyukuri nikmat ada dua macam, wajib dan
sunnah. Syukur yang wajib yaitu setiap hari menggunakan seluruh anggota
badan untuk menunaikan kewajiban, dan tidak digunakan untuk yang haram. Syukur
yang sunnah yaitu melaksanakan hal-hal yang sunnah setelah yang wajib. Syukur
yang sunnah bisa diwakili hanya dengan mengerjakan sholat dhuha dua rakaat.
Masih ada beberapa jam sebelum
berangkat kuliah, untungnya semua tugas sudah kelar tadi malam. Beberapa teman
1 kelas datang untuk melaksanakan diskusi dalam kamar kost, akhirnya tugasnya
kelar juga. Masing-masing meraka mengeluarkan pendapat sesuai keahlian
masing-masing, sehingga soal yang rumit menjadi lebih mudah.
Waktunya kembali menyapa beberapa
perlengkapan yang akan menemani ke Kampus, masing-masing dari mereka juga punya
sejarah sendiri. Sepatu yang agak kusam, dibeli saat pulang kampung bersama Abu Naufa dari sisa-sisa uang jajan. Tapaknya sudah mangkir dari kesatuanya namun masih
bertahan karena diikat dengan kawat. Ini merupakan bukti perjuangan selama 3
hari ketika melaksanakan Latsar, 3 hari
tanpa tenda serta tanpa ganti sepatu dan baju. Subhanallah, semangat jihad yang tertanam masih membara hingga
detik ini. Hari ini ia akan ditemani tas dan baju yang memiliki nasib kurang
lebih sama. Untungnya setiap bulan ada bea siswa yang menyambangi, sehingga
selalu ada sisa jajan untuk mencari pengganti mereka. Lebih beruntung lagi karena masih ada Dana yang selalu siap memberikan bantuan makanan kalau lagi krisis gini. Semoga Allah akan membalas semua kebaikan bliau..
* *
*
Debur ombak kembali memecah
hening, merajut nyanyian dengan irama nan eksotis bersama kumandang adzan
Magrib.
“Pak, hari ini kita lembur?.”
“Yap, hari ini yang masuk malam
akan masuk sampai jam 1 malam, proyek kita sedang kejar target” Jawab saya
setengah sadar dari lamunan.
Tak terasa sudah satu tahun
bekerja, tepat setahun lalu suasana gembira menyelimuti hati. Tak
henti-hentinya rasa syukur di ucapkan. Sambil senyum bangga ayah berkata
“Inilah yang disebut dengan memotong pohon besar dengan belati”.
Yap, mungkin ada benarnya. Intinya
selalu ada jalan yang allah berikan bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Insyallah,..
Untuk Sahabatku :
Ramadana Tarigan dan Jimmi Kardo Sitepu
~Rudyfillah el Karo~
Untuk Sahabatku :
Ramadana Tarigan dan Jimmi Kardo Sitepu
~Rudyfillah el Karo~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar