Rabu, 16 Desember 2015

Tanya Jawab Syariah Rumah Dakwah Indonesia ke 51


Rekapan Tanya Jawab Syari'ah~Tjs(52) 
®Rumah Dakwah Indonesia


Edisi, Rabu 16 Desember 2015
Page 1
Pertanyaan G-01

Do'a utk ziarah kubur itu apa ya kak? Kan katanya kalo yasinan dikuburan bid'ah. Lalu do'a yg diajarkan rasulullaah saat ziarah kubur do'a apa kak?

Jawab

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

"Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian"

Hadis ini diajarkan kepada Aisyah, ketika beliau bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم tentang doa yang dibaca pada saat ziarah kubur" (HR. Ahmad 25855, Muslim 975, Ibnu Hibban 7110, dan yang lainnya)

Bisa juga dengan bacaan yang lebih ringkas,

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah mengunjungi kuburan. Kemudian beliau berdoa,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

"Keselamatan untuk kalian, wahai penghuni rumah kaum mukiminin. Kami insyaaAllah akan menyusul kalian" (HR. Muslim 249)

©Ustadz HizbuLlah Ali

Pertanyaan G01
Assalamu'alaikum Bagaimana cara qt mengetahui bhw qt mencintai saudara qt karena allah

Jawab
Waalaikumussalam warohmatullah
Tanyakan diri anda sendiri apakah ada target2 duniawy ketika melakukan pendekatan atau tidak... spt ingin dpt sesuatu dari dia..
Kl tdk ada maka kita mencintainya krn Allah

©Ustadz H. Muslim Maksum Yusuf Lc

Pertanyaan G-04
Assalamualaikum kaka mau tanya
Bedanya arti dri
"Assamii'ul dengan Assamii'il
Dan bedanya
Waj'alni muqimassolah dengan waj'alnimuqimissolah
(QS. Ibrahim 40)

Jawab
Wa'alaikumussalaam wr.wb.
As-Samii' itu sifat. Kaidah ilmu Nahwu nya, sifat harus mengikuti mausuf (benda yg di beri sifat) dalam harokat akhir nya. Jd kalimat "As-Samii'ul" & "As-Samii'il" itu hanya perbedaan harokat akhir & tdk ada perbedaan arti.
waj'alni muqiimas sholati
واجعلني مقيم الصلاة
Itu bacaan yg benar.
Artinya: "dan jadikanlah sy termasuk org yg mendirikan sholat".
Ada lagi kalimat yg benar adalah:
"Waj'alnaa muqiimis sholati"
واجعلنا مقيمي الصلاة..
Artinya: " dan jadikanlah kami termasuk org2 yg mendirikan sholat".

©Ustadzah Mar'atus sholihah Lc

Pertanyaan G- 15
Assalamualaikum
Fatma mau nanya. Apakah boleh ketika mengambil air wudu hanya menggunakan handuk, tdk menggunakan pakaian lainnya ?

Jawab
Waalaikumussalam
Berwudhu dalam keadaan (maaf) betelanjang di kamar mandi selama tidak ada seorang pun bersamanya hukumnya boleh dan wudhunya sah, namun yang rajih hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan

jadi, jelaslah jika hal tersebut di atas boleh, tentu mengenakan handuk sebagai penutup pun boleh 😊

©Ustadz HizbuLlah Ali

Pertanyaan G-16
Assalamualaikum mbak. Mau tanya bagaimana hukum tayamum di perjalanan (kereta) untuk sholat, meskipun disitu ada air dalam kamar mandi, tetapi tidak terjamin kesuciannya untuk berwudhu disitu mbak?

Jawab
Waalaikumussalam
Kl ada air maka berwudhuklah... jgn terlalu memikirkan status air suci atau mutanajjis... selama tak bisa dibuktikan kena najis maka air tsb suci

©Ustadz H. Muslim Maksum Yusuf

Pertanyaan G-15
Assalamualaikum, saya mau bertanya, Mohon penjelasan tentang hadis (HR. Ibnu Majah 174 dan dihasankan al-Albani dalam Ash-Shahihah 2455) .Yang dimaksudkan dengan  membaca Al-quran tetapi tidak sampai pada tenggorokan mereka itu seperti apa maksudnya? Ini bunyi hadisnya 👇

يَنْشَأُ نَشْأٌ يَقْرَأُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيْهِمْ, كُلَّمَا خَرَجَ فَرْقٌ قُطِعَ حَتَّى يَخْرُجَ فِيْ أَعْرَاضِهِمْ الدَّجَّالُ

“Akan muncul suatu kelompok yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai pada tenggorokan mereka. Setiap kali muncul, mereka dibasmi habis hingga keluar pada pasukan besar mereka Dajjal.”
(HR. Ibnu Majah 174 dan dihasankan al-Albani dalam Ash-Shahihah 2455)

Jawab
Waalaikumussalam warohmatullah
Hadist ini memiliki sifat dzonni dan taqrir
"kitab almustholatul Hadist"

Dalam akhir zaman ini sdh sangat menjelaskan tentang sifat manusia yg tdk menjadikan Al-Qur'an sbg landasan hidupnya karena mereka membaca tanpa ruh dan Ilmu

©Ustadz Meichal Kusumadia Sambul


©Muwajjih Rumah Dakwah Indonesia
Tim P n k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar